Sain pada Nafas, Prana dan 5 Elemen di Swara Yoga


Seseorang harus selalu memeriksa lubang hidung sebelum:

  • Membuat keputusan
  • Bangun dari tempat tidur; meninggalkan rumah, kota, kota atau desa
  • Memasuki ruangan, rumah, kantor, kendaraan atau negara manapun

Jika lubang hidung kiri berfungsi, semua gerakan tubuh bagian bawah harus dimulai dengan kaki kiri, begitu pula sebaliknya. Artinya, seseorang harus turun dari tempat tidur dengan meletakkan kaki kiri di lantai; seseorang harus meninggalkan suatu tempat dengan melangkah keluar dengan kaki kiri; seseorang harus memasuki tempat baru dengan melangkah masuk dengan kaki kiri terlebih dahulu, dan sebaliknya.

Sebelum memutuskan untuk melakukan suatu kegiatan, seseorang harus mempertimbangkan sifat dari kegiatan tersebut dan apakah momennya tepat untuk bertindak. Swara Yoga dengan jelas menyatakan bahwa aktivitas tertentu paling baik dilakukan ketika lubang hidung tertentu beroperasi. Informasi ini dapat membantu dalam mengambil keputusan. Setiap orang dapat menandai lubang hidung mana yang bekerja saat pikiran atau ide tertentu muncul di benaknya.

Dominasi lubang hidung dapat mengungkapkan apakah gagasan atau pemikiran itu akan bermanfaat atau tidak, apakah akan matang atau tidak, dan apakah rencana yang dikembangkan dari gagasan akan berhasil. Jika hari itu adalah matahari (Minggu, Selasa, atau Sabtu), dimulai dengan lubang hidung kanan (matahari), dan ide, pemikiran, atau rencana muncul di benak saat lubang hidung kanan bekerja, seseorang harus mengejar masalahnya. Selain itu, jika aktivitas tersebut juga terkait dengan lubang hidung kanan, ide, pemikiran, atau rencana tersebut harus segera ditindaklanjuti.

Lubang Hidung dan Aktivitas Khususnya

Dengan pengamatan langsung, para yogi Swara menemukan hubungan antara nafas dan kinerja efisien dari aktivitas tertentu. Temuan mereka sesuai dengan pengamatan ahli neurobiologi kontemporer yang telah menemukan bahwa perubahan dominasi otak kadang-kadang terjadi sebelum perubahan dominasi lubang hidung. Baik ilmuwan kuno maupun modern menguatkan: sisi kanan tubuh terhubung dengan belahan kiri otak dan sebaliknya.

Nafas langsung mempengaruhi fungsi saraf otonom perifer. Pernapasan melalui lubang hidung kiri pasti lebih memengaruhi aktivitas kortikal di sisi kanan otak lebih dari kiri, dan sebaliknya. Dalam kata-kata Dr. Khalsa:

Dominasi lubang hidung kanan pada belahan otak kiri berhubungan dengan fase peningkatan aktivitas. Dominasi lubang hidung kiri pada belahan otak kanan mewakili fase istirahat.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, nafas terhubung dengan pikiran, yang menggunakan otak sebagai alatnya. Belahan kembar otak adalah alat pikiran, masing-masing dengan fungsi khusus dan sangat terspesialisasi (meskipun mereka berbagi beberapa aktivitas). Spesialisasi ini disebut lateralisasi aktivitas di belahan otak. Lokalisasi fungsi yang asimetris membuat belahan otak memiliki strategi kognitif tersendiri. Namun, otak-pikiran berfungsi secara holografik untuk mensintesiskan dan mengintegrasikan respons inderawi, pemikiran, dan intuisi (persepsi) yang lebih tinggi ke dalam kesadaran multidimensi.

Berbagi adalah wujud Karma positif