Dakshinamurthy, Asfek Siwa sebagai Adi Guru


4. Sri Vidya

Sri Dakshinamurthy adalah seorang pelihat yang dihormati dari aliran kadi (samaya) matha dari tradisi Sri Vidya. Samaya berpusat pada pengetahuan (jnana) yang merupakan perwujudan identitas Shiva dan Shakti: Siwa menjadi Kameshwara dan Kameshwari menjadi Shakti. Nama mereka juga saling terkait. Misalnya, Tripura ; Bhava dan Bhavani; Shambu dan Shambhavi; Rudra dan Rudrani; dan Sundara dan Sundari dll. Oleh karena itu, Sri Dakshinamurthy, dalam tradisi ini, disembah sebagai kombinasi dari Shiva dan Shakti. 725  nama dari Sri Lalitha Sahasaranama menggambarkan Sri Lalitha Parameshwari sebagai Sri Daksinamurti-rupini.

Sri Dakshinamurthy, di sini, digambarkan sebagai Guru Tantra. Dia memiliki jata-bhara yang sangat berat, acak-acakan dan mengalir di pundaknya, hampir menutupi telinga. Sebuah patra-kundala dipakai di telinga kiri, sementara tidak ada di sebelah kanan. Simbol ular Tantra ditampilkan secara mencolok: melingkar longgar di sekitar paha, dengan kepala berkerudung di sebelah kanan; dan dalam jata-bhara; seperti yang juga melingkar di drum damaru.

5. Ardhanari

Ketika Dakshina mengambil suatu bentuk, itu menghasilkan Dakshinamurthi, suatu variasi androgini dari bentuk Siwa. Sri Dakshinamurthi, sebagai ardha-nari, sebagai Kameshwara dan Kameshwari dianggap sebagai dewa utama. Ardha-nari penggambaran dapat dilihat di beberapa kuil; misalnya, di kuil Sivanandeswarar di Thirupanthurai, (Tanjore) dan di Thirupulivanam, kuil dekat Chennai.

6. Rishabharudha

Bentuk Sri Dakshinamurthy yang  menunggang banteng (vrishabha) atau berdiri di samping banteng bersandar di sana dengan siku kanan diletakkan di atas kepala atau leher banteng cukup populer. Sri Dakshinamurthy dengan empat tangan dan tiga mata, terlihat damai dan senang (prasanna). Rambutnya diikat membentuk mahkota yang tinggi (baddha-veni-kirita).

Ada sejumlah candi yang menggambarkan Sri Dakshinamurthy dalam aspek ini; misalnya: di kuil Vathanyewara (Vallalar), Sri Dakshinamurthy duduk di Nandi; dan di Pura Tirunallavanur, Sri Dakshinamurthy digambarkan dalam postur berdiri, memegang kitab suci di tangan kiri sementara siku kanannya bertumpu pada Nandi.

7. Lagudi

Suatu bentuk Sri Dakshinamurthy memegang gada (lagudi atau lakuti) adalah Lakuti Dakshinamurthy. Ia digambarkan berkulit emas, duduk di bawah pohon Nigrodha di virasana ; dihiasi oleh delapan ular (ashta bhogi vilasad bhushanam); berpakaian kulit harimau (vyaghra tvak pata); dan memegang cludgel (lagudi atau latuki ). Dia dikelilingi oleh orang bijak yang menunggunya.

8. Samba

Samba Dakshinamurthy adalah bentuk yang tidak biasa duduk di samping Parvathi yang berkulit gelap (shyama), memegang teratai biru (utpala) dan dengan penuh kasih memeluk Dakshinamurthy (vamaropari sthitham giri-sutam anyonya-alinganam).

Samba Dakshinamurthy digambarkan memegang sebuah buku di tangan yang merangkul Parvathi; dan di dua tangan lainnya ia memegang sebuah pot berisi nektar (kumbham sudha puritam), tasbih yang terbuat dari mutiara (makthakshamala), sementara tangan lainnya menunjukkan kebijaksanaan (mudram jnana mayim).

Bentuk yang digambarkan bersama Parvathi ini adalah yang paling tidak biasa; karena Sri Dakshinamurthy  digambarkan sebagai kevala murthi.

9. Lingga

Sri Dakshinamurthy juga diwakili dan disembah dalam bentuk Lingga. Misalnya, Mahakal Jyotirlinga, berwarna krem ​​dan menghadap ke Selatan, di kuil kuno Mahakaleshwar di Ujjain (Avanthika) dipuja sebagai Sri Dakshinamurthy.

Di Kuil Sri Pashupatinath di Kathmandu, wajah Selatan Siwa Lingga dianggap sebagai aspek anugraha (rahmat) atau jnana dan disembah sebagai Sri Dakshinamurthy. Demikian pula, Lingga di kuil gua berumur lima ratus tahun Sri Gavi Gangadhareshwara di Bangalore dianggap sebagai Dakshinamurthy- swarupam . Dan di Vaikom Mahadeva di Kerala dan di Alangudi (Kumbakonam) juga, dewa yang diabadikan dalam bentuk Siwa Lingga disembah sebagai Sri Dakshinamurthy.

Sri Dakshinamurthy juga diwakili dalam bentuk saligrama. Dakshina-murti-salagrama memiliki bentuk keong, tetapi berwarna hitam.

Berbagi adalah wujud Karma positif