Nektar dari Agni dan Soma dalam Praktek Yoga


Soma adalah istilah Sanskerta yang berasal dari akar kata ‘su‘, yang berarti untuk “memberi energi, merangsang, membengkak, berkembang dan tumbuh.” Ini merujuk pada kekuatan kebahagiaan atau ananda, yang dalam pemikiran Veda adalah asal dari segala sesuatu dan dasar dari semua ciptaan.

Soma pertama kali dijelaskan dalam himne Soma dari Rgveda, teks Veda tertua, yang mendominasi dalam mandala ke-9. Mereka dianggap sebagai himne paling penting dalam keseluruhan teks dan menyediakan kekuatan untuk membuat seseorang menjadi Rishi atau pelihat.

Setiap bentuk Agni memiliki bentuk Soma yang sesuai, tanpanya Agni tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini juga merupakan fakta penting untuk dipertimbangkan dengan cermat. Soma adalah prinsip air, makanan dan kebahagiaan yang melengkapi Agni sebagai api, pemurnian dan pengetahuan. Demikian pula, Agni adalah Matahari dan Soma adalah Bulan, aspek aktif dan reseptif atau gaya listrik dan magnet, dan semua prinsip pelengkap semacam itu di alam. Seluruh alam semesta adalah sifat Agni dan Soma.
Agni adalah prinsip utama dalam pengetahuan Veda. Ini dimulai dengan sentralitas api pencernaan dalam Ayurveda. Ia meluas ke api prana dan ke api meditasi, yang merupakan dasar dari praktik Yoga Kundalini yang lebih tinggi.

Agni dalam arti yang lebih luas adalah kekuatan kosmik cahaya, persepsi dan transformasi, yang meluas ke cahaya kesadaran itu sendiri. Agni bukan hanya api sebagai bahan atau prinsip fisik tetapi sebagai cahaya dari semua keberadaan, dengan seluruh alam semesta itu sendiri ada sebagai api kosmik.

Matahari (Surya) dan Bulan (Soma)

Surya memiliki karakteristik cerah, panas dan mengering, dan diyakini sedikit bersifat malefik, dan secara astrologis terkait dengan kemauan dan kecerdasan. Chandra, atau Soma mendingin, tenang, reflektif dan memiliki efek yang sedikit memabukkan, dan secara astrologi berhubungan dengan pikiran dan emosi. Ia juga dikatakan memiliki sifat “berair” yang kontras dengan sifat pengeringan matahari. Di daerah beriklim tropis di mana matahari dapat memanifestasikan panas ekstrem, kontras dingin bulan menawarkan penangguhan hukuman yang lembut dan meremajakan. Anila memiliki karakteristik gerakan dan kekeringan.

Dalam Ayurveda, Soma bergantung pada konsep kontra-aktif Agni dalam tubuh. Agni adalah prinsip Surya kosmis, yang terkait dengan cahaya, api, panas dan transformasi di dalam alam semesta. Aplikasi panas mengarah pada pemurnian, pembersihan, dan transformasi, sedangkan kekurangannya dikatakan diakibatkan oleh akumulasi zat yang tidak tercerna (Ama) yang dapat menjadi racun bagi sistem.

Sebaliknya, Soma adalah prinsip Bulan Kosmik, yang terkait dengan kesejukan, ketenangan, dan peremajaan di alam semesta. Ini adalah energi restoratif yang membangun, memperluas, dan tumbuh. Ketidakcukupannya dapat dikaitkan dengan pertumbuhan jaringan yang buruk, kurangnya ketenangan dan ketidaksempurnaan.

Mandala kesembilan Rigveda berbicara tentang Nektar Ilahi yang mengalir dari kaki teratai Dewi Indra, dan Sushruta juga menguraikan karakteristik tanaman Soma. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menghubungkannya dengan genus atau ramuan tertentu. Beberapa orang masih percaya itu adalah Nektar ilahi, yang menghasilkan tingkat kesadaran yang lebih tinggi, dan bahkan keabadian. Ahli praktik yoga telah menghubungkannya dengan energi yang lebih halus yang mengalir melalui kesadaran.

Semua kebenaran dipertimbangkan, para ahli belum setuju tentang apa sebenarnya Soma. Ada bukti kebenaran dalam semua jalan penelitian Veda. Pencarian Soma, bagaimanapun, adalah benar-benar sebuah perjalanan tersendiri untuk masing-masing untuk membangkitkan dalam diri kita, karena tidak untuk dipahami … itu harus dialami.

Di satu sisi, Soma adalah bahan bakar untuk Agni, dan Agni tidak bisa membakar tanpa Soma. Di sisi lain, Soma olahan adalah produk akhir dari Agni. Jika Agni terlalu panas, itu menghabiskan Soma, dan jika ada Soma yang berlebihan, Agni menjadi redup. Satu prinsip tidak bisa eksis secara independen dari yang lain, dan keduanya relatif seimbang dalam kondisi ideal.

Eksposur berlebihan ke bulan, atau energi berbasis Soma dapat memiliki efek ‘memabukkan’ pada jiwa, membuat seseorang menjadi ‘gila’ (dari bahasa latin “lunaticus”, secara harfiah “moonstruck”), sedangkan overexposure ke energi Agni dapat membuat seseorang kepanasan, mudah tersinggung atau marah. Baik Soma dan Agni sama-sama diperlukan untuk fungsi homeostatis normal di dalam tubuh dan pikiran.

Ritual Veda mencapai puncaknya dalam persembahan Soma, di mana jus tanaman disiapkan khusus ditawarkan ke dalam api suci (Agni) sebagai minuman para Dewa. Tetapi ritual kuno ini mencerminkan ritual internal yang lebih dalam atau alkimia kesadaran yang merupakan kepentingan sebenarnya. Dalam mengeksplorasi proses ini, kita akan menemukan banyak rahasia dalam praktik Kundalini Yoga, termasuk jalur penyelidikan-diri atau Jnana Yoga.

Soma pertama-tama adalah bagian dari simbolisme universal yang hebat. Soma meresapi dunia luar sebagai air dalam berbagai bentuknya di bumi dan di langit, sebagai getah tanaman, cairan vital pada hewan, Bulan, dan bahkan air (medan getaran) ruang. Soma ada di dalam diri kita sebagai prinsip psikologis perasaan, cinta dan inspirasi, termasuk sebagai kreativitas kita yang kita wujudkan dalam beragam bentuk.

Soma adalah prinsip spiritual, aspek yang tak terbatas dan kunci keabadian. Dalam keadaan meditasi, otak dan pikiran secara alami mengeluarkan jenis khusus Soma atau Nektar kedamaian dan kepuasan, yang mencerminkan Soma spiritual ini. Pada akhirnya Soma adalah kebahagiaan dari semua keberadaan, Ananda yang melaluinya alam semesta diciptakan dan ke dalamnya ia harus kembali. Soma atau Ananda inilah yang merupakan prima materia atau substansi utama di balik seluruh dunia.

Berbagi adalah wujud Karma positif