Aspek Siwa Sebagai Yang Tertinggi


Sri Rudram

Kita telah melihat bahwa ada 11 Rudra. Sri Rudram memiliki 11 anuvaka. Anuvaka bisa disebut sebagai bait. Tidak ada relevansi antara nama 11 Rudra dan 11 anuvaka. Mari kita lihat secara singkat tafsir Sri Rudram. Ini dimulai dengan salam untuk panah dan busur Rudra. Dikatakan bahwa lengan Rudra ini bertuah dan memberi kebahagiaan dan berkah.

Shivam antara lain berarti berkah. Ia berdiam di sebuah gunung yang disebut Kailash atau Maha Kailash (Maha Kailasa nlaya – LS 578) Maha Kailasam berarti cakra kepala atas atau sahasraram. Dia membimbing seseorang. Lehernya berwarna biru karena menelan racun. Saat melihat Dia menelan racun, permaisuri-Nya memegang tangan-Nya di tenggorokan-Nya untuk mencegah racun memasuki sistem-Nya (kemanusiaan). Di sini racun berarti keterikatan duniawi.

Rudra dalam bentuk prakasha mencegah racun keterikatan material meresap ke dalam manusia. Sembah diberikan kepada-Nya untuk memberikan kerangka berpikir yang benar dan untuk perlindungan terhadap penyakit. Di sini penyakit berarti penyakit pikiran dan tindakan seseorang. Dia juga berdoa untuk kejayaan dan pengetahuan.

Dia disebut satvanam, penguasa bagi orang-orang dengan kualitas satvic (salah satu dari tiga guna). Dia disebut pembunuh musuh. Musuh berarti kualitas batin kita seperti keserakahan, kemarahan dll. Ia berdoa untuk menghancurkan kualitas yang tidak diinginkan tersebut. Dia disebut pencuri karena Dia mencuri hati para penyembah-Nya. Dia ada di hati setiap orang, terlepas dari seseorang yang menjadi pencuri. Dia dalam bentuk atman dan ada dimana-mana dan pencuri tidak terkecuali.  Taskaraanaam artinya pencuri.

Kemudian, kualitas Rudra yang meresap diekspresikan. Rudra disebut Bhava artinya ada dimana-mana. Bhairava berasal dari kata Bhava. Rudra diberi hormat sebagai tuan yang menghancurkan dosa. Rudra dialamatkan sebagai vamana yang merupakan inkarnasi dari Dewa Wisnu. Di ayat lain dia dipuji dengan mengatakan bahwa dia tua di usia yang kemuliaannya ditingkatkan. Julukan ini adalah indikasi yang jelas bahwa kita memperoleh pengetahuan seiring bertambahnya usia.

Dia disebut prathamaya yang berarti yang pertama, mungkin pertama kali diciptakan. Faktanya tidak ada tubuh yang menciptakannya. Dia telah menciptakan dirinya sendiri. Dalam bahasa Sanskerta Dia disebut aathi dan anaathi. Harap diingat bahwa kita telah membahas bahwa bentuk Vimarsha dari Siwa menciptakan bentuk prakasha dari Shakti. Rudra juga disebut sebagai pengendali Yama, penguasa kematian. Dia hadir di semua mantra. Dapat diingat di sini bahwa semua tantra sastra adalah dalam bentuk ajaran Shiva hingga Shakti.

Kita telah membahas bahwa bentuk Prakasha menerangi diri sendiri. Untuk mendukung teori ini Rudra disebut bilma yang berarti penerangan. Dia dipuji sebagai yang berwujud shrutha. Shruthi juga dapat berarti Weva. Ia juga disembah sebagai penguasa hujan. Saat kemarau panjang, Rudra dipanggil dan Sri Rudram diucapkan minta turun hujan. Kanda IV, bab 5, auvaka 8, ayat 11 mengatakan nama shivaya cha shivataraya cha. Ini adalah mantra panchakshari.

Dalam mantra ini Siwa dipanggil sebagai bentuk paramatman yang menguntungkan atau yang absolut. Kita tahu bahwa yang absolut adalah kombinasi dari bentuk prakasha dan vimarsha. Secara keseluruhan Sri Rudram Siwa dipanggil dalam segala bentuk mulai dari rumput hingga bentuk yang mutlak. Faktanya dia disembah bahkan di dalam debu.

Rudra memberikan dua aspek kehidupan; yang satu adalah kesenangan materialistis dan yang lainnya adalah jnana atau pengetahuan. Di sini pengetahuan berarti Realisasi Diri atau pengetahuan tentang Brahman yang ada di dalam (Jiva). Rudra juga dipuja untuk melindungi orang tua kita. Pitaram mota mataram mengatakan Sri Rudram. Rudra dikatakan sebagai kekuatan vital bagi makhluk hidup dan penyebab evolusi. Dia membuat semua orang maju. Dia membuat semua orang memikirkan momen ini dan kehidupan setelah kematian. Ia tidak mendorong orang untuk memikirkan masa lalu dan masa depan. Rudra menginginkan kebersihan tubuh dan pikiran. Sri Rudram mengakhiri dengan menyembah-Nya ke segala arah dan dengan permohonan untuk menghancurkan musuh.

Berbagi adalah wujud Karma positif