Jenis Postur Yoga Asana Klasik dan Modern


Asana Dalam Yoga Modern

Tulang belakang memainkan peran penting dalam melakukan asana. ‘Posisi tulang belakang bersama dengan posisi tubuh’ di asana apa pun berbeda dengan asana dari orang lain. Jenis asana berikut ada berdasarkan posisi tubuh dan tulang belakang.

  1. Standing Pose – Kaki kokoh dan tulang belakang lurus.
  2. Sitting Poses – Bokong mengangkat / memegang bagasi bagian atas.
  3. Prone Poses – Berbaring tengkurap.
  4. Supine Pose – Berbaring telentang.
  5. Balancing Poses – Stabilitas sambil memegang tubuh pada posisi tertentu.
  6. Twisting Poses – Memutar tulang belakang ke kiri atau ke kanan ke poros tengah tulang belakang.
  7. Forward Bend Poses – Tulang belakang tertekuk ke arah depan.
  8. Backbend Poses – Melengkungkan punggung.

1. Posisi Berdiri (standing)

Pose yoga ini dengan kuat membumi pada kaki, dan tulang belakang lurus. Dalam pose-pose ini, kita menggunakan otot-otot ekstremitas bawah untuk membuat gerakan-gerakan di tubuh bagian atas berdiri dengan pose. Setiap sesi yoga asana dimulai dengan posisi berdiri paling dasar – Tadasana, pose gunung.

Lebih jauh, lengkungan ke depan, backbend, pose memuntir memerlukan pegangan kaki yang kuat untuk melakukan pose ini dengan lebih baik dan pegangan kaki yang kuat secara langsung dikaitkan dengan pose yoga berdiri. Itulah sebabnya pose berdiri juga disebut pose yoga dasar.

Pose Berdiri Paling Umum adalah – Tadasana – Pose Gunung, Virabhadrasana – Pahlawan Prajurit, Trikonasana – Pose Segitiga

Pose berdiri satu kaki juga termasuk dalam kategori postur keseimbangan. Vrikshasana – Pose Pohon , Natrajasana – Pose Penari, Ardha Chandrasana – Pose Half Moon

2. Posisi Duduk (sitting)

Pose yoga di mana berat batang atas telah terangkat melalui bokong, bukan kaki, berada dalam kategori pose yoga duduk. Setiap kelas yoga dimulai dengan beberapa posisi duduk karena pose-pose ini sensasi tubuh menjadi sangat pelan. Biasanya, pose duduk telah digunakan untuk latihan meditasi karena ia mempertahankan ereksi tulang belakang untuk membuat tubuh aktif selama berjam-jam meditasi.

Pose Duduk Paling Umum – Baddha Konasana – Pose Sudut Terikat, Paschimottanasana -Lipat Maju , Janu-Sirsasana – Lipatan Maju-ke-Lutut, Navasana – Pose Perahu , dll.

Pose Meditasi Duduk Paling Umum – Padmasana – Pose Lotus, Sukhasana – Pose Mudah, Siddhasana – Pose Sidha Yogi, dll.

3. Posisi Tengkurap (Prone)

Pose di mana berat badan diangkat melalui dada bagian atas dan perut adalah pose yang rentan. Pose-pose ini juga disebut pose mayat terbalik karena ini dilakukan dengan berbaring di sisi belakang yang berlawanan.

Berlatih pose tengkurap adalah cara terbaik untuk meregangkan otot perut. Juga, dalam posisi rawan di tingkat pemula, alat peraga seperti selimut dapat digunakan untuk mengistirahatkan dahi.

Pose Rawan Paling Umum – Pose Belalang (Shalabhasana), Pose Katak (Bhekasana) , Pose Cobra (Bhujangasana), Pose Anjing menghadap ke atas (Urdhva Mukha Svanasana), dll.

4. Posisi Terlentang (supine)

Pose terlentang adalah kebalikan dari pose tengkurap, yaitu punggung memiliki arah menghadap ke tanah dalam postur terlentang. Sesi asana harus dimulai dengan beberapa peregangan di tulang belakang, seperti pada tingkat pemula, pose terlentang membutuhkan fleksibilitas tulang belakang yang sangat baik.

Pose-pose ini adalah cara yang sangat efektif untuk melepaskan ketegangan di tulang belakang dan untuk merilekskan tubuh – Ini adalah alasan mengapa kelas asana yang intens berakhir dengan pose terlentang (Savasana – Corpse Pose).

Posisi Terlentang yang Paling Umum – Uttanpadasana (Pose Kaki Angkat Ganda), Setu Bandha Sarvangasana (Pose Jembatan) , Pavanamuktasana (Pose Penghilang Angin), Savasana (Pose Corpse), Matsyasana (Pose Ikan), dll.

5. Postur Keseimbangan (Balancing)

Postur di mana seluruh berat badan dipegang pada posisi tertentu baik lengan bawah atau satu kaki menyeimbangkan postur. Melakukan pose-pose ini membutuhkan fondasi asana persiapan yang kuat selama beberapa waktu.

Pikiran yang terfokus adalah sama pentingnya dengan tubuh yang fleksibel untuk membawa stabilitas dalam postur penyeimbang . Pose yang seimbang berada di bawah berbagai pose yoga lainnya, seperti pose berdiri, duduk, dan terbalik.

Pose Penyeimbang Paling Umum – Garudasana – Postur Elang, Vrksasana (Pose Pohon), Utthita Hasta Padangusthasana (Pose Tangan-ke-Kaki Besar), Natarajasana (Pose Penari), Virabhadrasana III (Prajurit III), Ardha Chandrasana (Pose Bulan Purnama) ) , dll.

6. Postur Memutar (Twisting)

Postur memutar adalah mereka, di mana tulang belakang telah berputar di sekitar poros pusatnya. Ini meningkatkan jangkauan gerak alami tulang belakang dan mengencangkan organ perut.

Juga, postur memutar dipraktekkan bersama dengan tikungan ke depan atau belakang yang kuat untuk menetralkan penyumbatan (jika datang ke depan atau tikungan ke belakang) di tulang belakang.

Posisi Putar yang Paling Umum – Bharadvajasana, Pose Noose (Pasasana), Utthita Parsvakonasana (Pose Sudut Sisi Berputar), Trikonasana (Pose Segitiga), dll.

7. Forward Bend Poses

Forward Bends adalah pose yoga di mana tulang belakang diposisikan ke arah depan baik dalam posisi duduk atau berdiri. Pose-pose ini menciptakan ruang di tulang belakang, yang selanjutnya membantu memanjang pertumbuhan alami tulang belakang.

Pose lengkung ke depan membutuhkan lubang di otot hamstring yang membantu membungkuk melalui pinggul. Di tingkat pemula, seseorang dapat memilih lutut yang sedikit bengkok untuk masuk lebih dalam dalam pose.

Pose Tikungan Maju Paling Umum – Paschimottanasana ( Tikungan Maju Duduk) , Uttanasana (Tikungan Berdiri Maju), Janu Sirsasana (Pose Kepala-ke-Lutut), Kurmasana (Pose Kura-kura), dll.

8. Posisi Backbend

Dalam postur yoga backbends, tulang belakang dilengkungkan ke belakang dari posisi tegak dan didukung baik di lengan atau di atas kaki.

Backbends efektif dalam melepaskan ketegangan dari daerah bahu dan dada, dan juga membutuhkan pembukaan fleksor pinggul.

Pose Backbend Paling Umum – Pose Cobra (Bhujangasana), Pose Busur (Dhanurasana) , Pose Unta (Ustrasana) , Pose Jembatan (Setu Bandha Sarvangasana)

Berbagi adalah wujud Karma positif