Teknik Trataka dengan Cahaya Lilin


Mata – Mengungkap Pikiran dan Jiwa

Ketika anda memasuki ruangan gelap, mata anda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Anda dapat mengakomodasi situasi itu. Manusia sering mengalami fenomena kegelapan. Mereka bingung dan ragu-ragu. Mereka tersesat dalam permainan labirin pikiran dan berkeliaran untuk menemukan cahaya.

Mata dianggap sebagai salah satu organ indera yang paling penting. Indera sentuhan, penciuman dan rasa membutuhkan pendekatan yang dekat dengan rangsangan. Tetapi indera penglihatan dapat berfungsi bahkan dari jarak tertentu. Mata bisa melihat begitu jauh sehingga bahkan telinga kita tidak dapat mendengarkan jika beberapa suara dihasilkan pada jarak yang sama.

Untuk memungkinkan penglihatan yang jernih di sebuah ruangan, anda perlu melepas tirai diikuti oleh panel jendela dan membiarkan cahaya alami masuk.

Sama di sini, dalam praktik meditasi, anda perlu menghilangkan tirai pikiran negatif dan emosi yang tidak stabil dari pikiran. Mata, juga disebut sebagai “jendela jiwa,” menerangi batin dengan menjadi sumber cahaya terang alami.

Mata dan Otak

Hubungan mata dan otak dimulai pada awal kehidupan intrauterin. Mata adalah media yang melaluinya pikiran berkomunikasi dengan lingkungan luar. Sinyal sensorik dikirim ke otak segera setelah ia melihat sesuatu (lama atau baru). Sinyal motorik diterima sesuai dengan persepsi informasi yang dibuat oleh otak.

Jadi, mata berhubungan langsung dengan otak. Apa pun yang anda lihat membuat citra setelah di benak ketika diproses sepenuhnya. Jika mata tunduk pada banyak objek, gerakan menyentak atau microsaccades menjadi konstan.

Jika anda tetap diam dan fokus pada satu objek, pemindaian gelisah berhenti, dan pikiran menjadi lebih waspada. Semua gangguan yang ada di otak berkurang. Pikiran menjadi diam dan sebaliknya. Persepsi dapat dengan mudah dimodifikasi jika visinya tajam dan jelas. Oleh karena itu untuk merangsang keheningan dalam pikiran, pandangan mata harus dibuat diam.

Trataka adalah teknik meditasi yang mematikan input sensorik ke otak melalui konsentrasi, “ekagrata“. Aktivitas otak akan dimatikan, dan anda bisa mendapatkan kendali atas data sensorik.

Trataka berarti menatap dengan mantap, sehingga mata adalah media vital untuk mendapatkan akses ke kesadaran yang lebih tinggi. Dengan menggabungkan pengamatan obyek, anda mengendalikan pikiran dan menghentikannya berkeliaran di sana-sini.

Bagaimana Trataka Bekerja Melalui Mata?

Mata menerima cahaya, dan energi menghasilkan ke dalamnya. Selama periode memandang, sebuah gambar terbentuk pada retina di bagian belakang mata. Saraf optik membawanya ke korteks visual, yang terletak di bagian oksipital otak, yang memiliki kendali atas sisi visual kehidupan anda.
Ini membangunkan pusat-pusat otak yang tidak aktif, mengisi neuron-neuron, dan menghubungkannya dengan kesadaran sadar lainnya.
Otot mata menguat, dan hubungannya dengan otak membantu meningkatkan penglihatan serta kekuatan fokus. Ketika fokus tetap stabil pada satu hal pada satu waktu, pikiran datang untuk beristirahat.
Sebagai objek fokus untuk terus menatap, pikiran terbiasa dengan itu dan menghentikan gangguan luar. Pembiasaan ini mengurangi perhatian ke dunia luar.
Energi yang masuk ke otak merangsang kelenjar pineal, yang mengubahnya menjadi energi elektromagnetik dan mentransfernya ke berbagai organ tubuh.

Modalitas indera dimatikan melalui trataka dan otak dapat beristirahat dalam ketenangan. Denyut jantung dan organ-organ lain memperlambat dan meremajakan diri dengan memulihkan kekuatan hidup Prana.

Area yang biasanya tetap dominan tenang melalui proses ini, sementara domain yang tidak aktif mendapatkan kesempatan untuk mengisi daya sendiri dan menjadi sadar. Ketika kita membatasi kesadaran hanya pada satu rangsangan, yang tidak berubah, pikiran ditenangkan, dan kontak dengan dunia luar diputus.

Berbagi adalah wujud Karma positif